Haloo pembaca budiman and budiwoman. Terimakasih tetap membaca blog keren saya ini. Padahal saya bisa saja tulis di caption sosmed lain. Tp males ah. Ngomong-ngomong, apa kabar buat semua pembaca, semoga sehat-sehat saja.
Hari lalu saya sedang ada rencana ke Gunung Merapi (yang kemudian gagal karna ada tur hari senin dari kantor tempat saya freelance) dalam beberapa hari kedepan. Jadilah saya harus pemanasan, meregangkan otot otot kaku yang hanya berdiam diri di kamar. Benar, beberapa bulan terakhir saya sering menghabiskan waktu di kamar. Karena mengerjakan TA yang harus saya selesaikan bulan ini. Tapi ya itu tadi, hingga hari tulisan ini di terbitkan, TA nya masih belum rampung 100%. Setidaknya sudah 92% lah. Tinggal dikit lagi. Ok terima kasih sudah menerima curhatan saya. Skip. Lanjut. Jatuhlah saya pemanasan tracking ke air terjun Benowo Lawe yang terletak di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Air terjun ini lebih dikenal CLBK atau Curug Benowo Lawe. Unik ya.
Curug Benowo Lawe ini memiliki dua destinasi, curug Lawe dan Curug Benowo. Satu tempat wisata tapi beda jalur tracking. Yang membedakan hanya posisi, yaitu Curug Lawe yang lebih tinggi dari Curug Benowo. Tp mesikupun Lawe lebih tinggi, Lawe tidak pernah sombong kepada Benowo. Benowo juga tidak pernah iri kepada Lawe. Jadilah seperti Benowo dan Lawe. Hmmm. Oke, lanjut. Dari segi track sebenarnya sama, landai dan sedikit terjal ketika sudah memasuki area air terjun. Namun untuk Lawe, lebih banyak tanjakan dan ada beberapa daerah curam.
Hari itu, saya bersama tim jalan jalan senja menjelajahi Curug Lawe. Penjelajahan ini dibantu oleh ejes pemilik akun @kopi_plengeh dan erinda CEO @puwandaya . Mereka adalah penjelajah alam profesional dengan keahlian masing-masing. ejes dengan kemampuan menggelar tikar di atas batu dan erinda yang jago mengambil angel untuk memotret. Sungguh sangat membantu perjalanan. Jalan jalan itu diawali jam 8 pagi langsung menuju ungaran. Perjalan sekitar 45 menit dari kota kami. Sekitar jam 9 lah kita baru mulai mendaki Curut, Curug ding.
Dari parkiran, kita akan disambut kebun cengkeh. Setelah itu menuruni ngarai. Kita akan berjalan menyusuri aliran air yang dihasilkan dari air terjun tersebut. Di kiri jalan terlihat jurang dengan segala keindahan dan kehidupannya. Mungkin di sana hidup dinosaurus pemakan daging. Mungkin ya. Mungkin. Lalu kita akan melewati jembatan untuk melintas dari ujung tebing ke tebing yang lain. Lupa saya foto. Jadi biarlah. Padahal bagus. Kemudian akan dipertemukan dengan persimpangan menuju Curung Benowo dan Lawe. Kami berbelok ke arah Lawe. Dari persimpangan itu tertulis "600m menuju Curug Lawe". 'ah dekat', gumanku dalam hati. Lalu jalanlah kita dengan terengah engah menuju Curug. Sekitar 40menitan berjalan kita akhirnya sampai di Curug. Setelah sampai di curug kami ambil gambar dan pulang. Curugnya bagus dan biasa aja. Karna bukan curug tujuan kita. Tapi NGOPPIIIIII NGAHAHAHAHHAHA
jadilah kita cari tempat untuk menggelar matras dan membuka kompor. Yang akhirnya, kami menemukan tempat di atas batu. Tak lupa membawa mug favorit masing masing dan 'woshhhh' suara kompor gas portabel milik ejes menemani riuh derak aliran air terjun di siang itu. Setelah membuat kopi kami juga membuat mie instan untuk sarapan dan makan siang.
Kopi dan mi instan ini dibuat oleh saya dan kedua teman saya ini sangat membantu dalam tidak mengerjakan apa apa ketika saya masak. Tapi tidak apa. Ejes dan erinda sibuk memotret alam sekitar dengan sangat fokus dan intenss tapi sampai hari ini tidak satupun dari foto mereka yang di upload.
Segelas kopi menemani lamunanku menuju angkasa di siang itu. Pohon pohon juga mulai bersenda gurau dengan angin.
Setelah lelah bercengkrama, kamipun cabut kembali kepada realita kehidupan.