Liburan kali ini tidak bisa pulang ke kampong halaman karena
kegiatan magang yang dilaksanakan pada saat liburan semester. Semarang sempat
menjadi kota dari beberapa teman yang ingin berkunjung, Untuk menemuiku
tentunya. Wuhuh. Jadi semua jalan jalan ini bermula ketika grup bbm yang
berisikan teman teman dari kampong halaman berjumlah 8 orang yang ingin menyewa
mobil dan berkunjung ke Semarang beramai – ramai. Mereka juga memasukkan saya
kedalam grup tersebut untuk koordinasi hari apa dan jalur mana yang baik dan
tepat untuk dilewati. Mungkin sekitar 1 bulan persiapan untuk terbang kesemarang.
Dengan segala keruwetan mereka, singkat cerita yang berangkat hanya dua orang.
Curli dan Cenod. (toet). Merekalah yang berhasil memesan tiket dan terbang ke
Semarang pada hari kamis dan sampai jumat siang. Dengan kedatangan mereka pada
hari itu, saya meminta bantuan kepada teman saya orang jambi bernama Ejes yang
kebetulan juga tidak pulang pada saat liburan semester ini. Berangkatlah kami
menuju Stasiun Tawang, tempat kereta teman temanku dari Lumajang berlabuh.

Pagi di hari sabtu, Cennod datang sekitar jam 10 an. Setelah
beliau datang, maka jalan – jalan yang sudah kita rencanakan jauh jauh hari
akhirnya terealisasi. Berangkat menggunakan 3 motor, karena personilnya
bertambah yaitu erinda yang berasal dari lampung yang kebetulan juga tidak
pulang saat liburan. Maka ada 5 orang yang jalan – jalan. Pemberhentian pertama
slalu jatuh pada Lawang sewu, Destinasi yang ikonik dari kota Semarang. Sampai disana
dua makhluk asing itu tampak kampungan karena melihat kanan kiri secara
fantastis.


Saya mulai menjelaskan apa yang saya ketahui tentang Lawang Sewu kepada mereka. Karena sudah sering saya pergi ke Lawang Sewu. 3 kali. Hehe. Curli yang suka foto pun mulai berkreasi, lalu Cennod yang.. yang apa ya. Yauda. Gitu. Setelah lelah berputar – putar di Lawang Sewu, Saya mengajak mereka menyebrang ke Tugu Muda, disana foto – foto dan menikmati lalu lalang kota Semarang.


Saya mulai menjelaskan apa yang saya ketahui tentang Lawang Sewu kepada mereka. Karena sudah sering saya pergi ke Lawang Sewu. 3 kali. Hehe. Curli yang suka foto pun mulai berkreasi, lalu Cennod yang.. yang apa ya. Yauda. Gitu. Setelah lelah berputar – putar di Lawang Sewu, Saya mengajak mereka menyebrang ke Tugu Muda, disana foto – foto dan menikmati lalu lalang kota Semarang.
Pemberhentian berikutya adalah Simpang Lima. Di simpang lima ini kami berhenti di masjid… masjid apa ya lupa namanya. Pokonya yang di dekat simpang lima. Jadi Simpang Lima adalah tempat persimpangan dari jalan – jalan didaerah semarang. Disini juga menjadi pusat Jajanan dari kota Semarang. Mulai dari Lunpia, bakpia, soto, dan segala hidangan khas jawa tengah. Saya mengajak mereka menikmati Tahu gimbal. Di Jawa Timur, Tahu gimbal ini lebih mirip tahu campur namun dengan tambahan udang dan telur yang di ceplok lalu di potong – potong. Setelah selasai makan kamipun menunaikan sholat maghrib dan pulang ke kosan untuk istirahat. Dikosan juga kami masih ngobrol tentang hal hal aneh yang dulu kami lakukan. Dan di keesokan harinya, saya sudah harus mengantarkan mereka ke stasiun untuk kembali ke kampong halaman.
***
Sejenak bersama mereka seperti berada dirumah, karena candaan
dan intonasi gaya bahasa yang sama. Kangen tentang kampong halaman juga sedikit
terobati berkat mereka. Kalau dari sisi kesibukan, kalian hanya membuat saya
menjadi semakin kerepotan karena harus pinjam motor ini itu. Tapi itu semua
tidak sebanding dengan kedatangan kalian yang datang kesini untuk berkujung. Terimakasih
teman teman. Semoga kalian bisa kesini lagi dengan jumlah yang lebih banyak dan
saya semakin repot dan maennya semakin ramai. Salam kangen..