Jadi kali ini semarang kedatangan
tamu lagi dari luar angkasa Semarang yaitu Lumajang. Kali ini Semarang
kedatangan wanita cantik yang bekerja di Jakarta dan memumutuskan liburan di
Semarang. Makhluk Asing kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya karena ini
wanita, hehe oke lanjut.
Jadi menjemput wanita asing ini
dari Stasiun Poncol karena dia berangkat dari Jakarta. Kentang, begitu kami
memanggil dia, mungkin karena dia seperti kentang atau gimana belum diketahui. Saya
memiliki teman teman yang memiliki nama aneh aneh. Malam itu mendung sangat pekat,
khawatir akan hujan vespa saya kebut dengan kencang dari arah tembalang. Setelah
miss komunikasi yang saya jemput di Stasiun Tawang dan sebenernya di Stasiun
Poncol, maka penjemputan kali ini sama seperti sebelumnya. “terlambat” yaya..
yausudah lah. Bertemu dengan dia di pintu masuk stasiun dengan tas carrier yang
sangat besar, dia terhuyung huyung menuju vespaku. Rintik hujan mulai
berjatuhan dan kami tetap menerjang menuju pulang ke kosan.
Sampai dikosan basah kuyup dan
hujan diluar sangat lebat. Tidak bisa keluar untuk makan malam, akhirnya mi
instan saya suguhkan untuk tamu terhormat ini. Sedikit tentang kentang ini dulu
dia adalah wanita yang tomboy pada saat SMA. Tidak pernah memakai rok kecuali
seragam sekolah. Lalu datang dengan penampilan seperti ini sebenarnya saya juga
terkejut. namun tidak terlalu terkejut. Yaudah..
Keesokan harinya setelah sarapan,
kami langsung bersiap menuju ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Mendung pun
masih menghiasi langit tembalang semarang. Karena memang sedang musim
penghujan. Kami berangkat dan track perjalanan adalah lewat Sigar Bencah menggunakan
vespa. Ya dengan vespa kesayangan saya beranama VEBI. Vebi diajak untuk
melewati jalan yang sangat curam. Meskpikun berjalan sangat lambat, vebi berhasil
mengantarkan kami ke MAJT. Pertama mendarat disini terlihat wajah senang dari
kentang. Dia senang karena bisa sampai di tempat ini dan dia melanjutkan
bercerita tentang perjalanan dia ke masjid Istiqlal di ibukota. Hmm..
MAJT sendiri adalah masjid
terbesar di Jateng yang memiliki payung besar yang dapat membuka ketika dipakai
untuk Jumaatan dan acara acara tertentu. Jadi masjid ini sangat besar dan mampu
menampung ribuan Jemaah. Setelah melakukan solat duhur, kami langsung foto –
foto, lebih tepatnya kentang yang ingin di foto. Saya lebih seperti fotografer
disini. Hal unik lainnya adalah masjid ini memiliki menara dan pengunjung
diperbolehkan untuk naik keatas menara menggunakan lift. Dari atas juga kita
disuguhi pemandangan yang sangat indah. View Semarang dan pelabuhan dari atas
ini membuat kita serasa ingin berlama – lama diatas sini. Kami juga berkunjung
ke menara. Tapi karena waktu yang sangat
terbatas, jadi saya segera mengajak kentang untuk turun.
Pemberhentian selanjutnya adalah
Lawang Sewu, disini adalah spot foto terbanyak (dan itu berarti saya harus motoin
si kentang ini lebih banyak), berbeda dengan makhluk asing sebelumnya karena
mereka adalah pria pria yang tidak terlalu hobi kalau difoto. Di Lawang Sewu
ini hari sudah mulai cerah. Di tempat ini juga cukup ramai pengujung karena
waktu itu sedang liburan juga(weekend). Setelah dari Lawang Sewu juga saya
mengajak ke Tugu Muda untuk mendapat spot foto backgournd lawang sewu. Meskipun
destinasi ini sangat mainstream, tapi mengajak teman teman yang belum kesini
adalah sebuah kesenangan sendiri.
Saya juga mengajak kentang untuk
makan miayam di kampus Undip bawah, yaitu mi ayam pak bonci pleburan. Menurut
saya, ini adalah mi ayam yang rasanya paling mendekati dengan rasa mi ayam di
tempat kami. Kedai miayamnya sendiri berada tepat di belakang kampus undip
pleburan. Dan sesuai permintaan tamu saya yang terhormat ini, destinasi
berikutnya adalah Semarang Kota Lama.
Jadi kota lama ini adalah kota
yang sempat ditinggali oleh belanda pada jama dahulu. Jadi jenis dan tipe
bangunan disini adalah hindis ala ala arsitek belanda. Si kentang ini juga
sangat senang sekali dengan tempat ini karena memiliki banyak spot fotografi. Di
tempat ini juga terdapat pasar barang antik dan benda – benda kuno. Ada juga
musiem 3D art gallery tapi kami tidak masuk karena sudah sore. Saya mengajak
kentang ke Jalan Garuda karena disana lah tempat yang bagus untuk foto – foto. Dan
kota lama ini juga akhir dari jalan – jalan senja kali ini.
Sekali lagi terimakasih buat
kentang yang sudah berkunjung. Semoga cepat dapat jodoh. Hahahah
Senang rasanya ada yang
mengunjungi. Semoga teman teman yang juga segera kesini. Saya tunggu di
Semarang teman.
Ini yang episode satu. Isinya curli sama cennod. Jangan lupa dibaca yaaa
owayuuu.. iki ta jaremu
BalasHapusgae koen ndak ole rik
Hapustak enteni ndek majang ho
BalasHapusgowo pisan iku haha