Selasa, 07 Februari 2017

Waduk Pendidikan Diponegoro



Liburan semester masih panjang. Alhasil masih menunggu waktu kuliah di Semarang. Di kosan, ya di kosan. Tidak melakukan apapun selama beberapa hari. Awal liburan masih ada kegiatan Magang, tapi sekarang? Magang sudah selesai, jadi tinggal menghitung hari detik demi detik menikmati liburan kuliah. Sangking bosannya berada di kamar kosan, kaki ini tak bisa diam untuk tidak kemana – mana. Maka Jalan – Jalan Senja kali ini ke Waduk Pendidikan Diponegoro. Waduk pendidikan? 


Jadi waduk ini terletak tak jauh dari kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Tembalang. Jika ingin kesana cukup ikuti arah Gor Undip, karena letak Waduk ini bersebelahan dengan bangunan tersebut. Waduk yang selesai dibangun pada tahun 2014 ini memiliki luas sekitar 2,1 hektare. Terdapat bangunan menjorok kedalam sebagai pengukur kedalaman air. Jadi kenapa bernama waduk pendidikan, waduk ini bisa digunakan untuk praktik atau belajar mahasiswa – mahasiswa Undip. Waduk memiliki daya tampung genangan air normal mencapai 13.500 meter persegi dengan luas daerah tangkapan air mencapai 10,24 kilometer persegi. Rektor Undip Sudharto PHadi mengemukakan, waduk dibangun dengan dana hibah Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air. Pembangunan tahap pertama memakan dana Rp 42 Miliar. Waduk yang berfungsi sebagai Pendidikan ini cukup ramai ketika senja atau sore hari. Banyak warga atau masyarkat sekitar yang sengaja datang untuk sekedar bersantai, memancing atau bahkan yang lain (mojok/pacaran). Pertama kali saya datang ke waduk ini sangatlah sepi, mungkin awal saya kuliah disemarang ini. Waduk ini tak lebih seperti kolam besar/tambak menurut saya waktu itu. Tapi kini sudah banyak fasilitas yang bisa dinikmati mulai dari taman, joglo, dan bangku yang disediakan secara gratis bagi pengunjung. Ya gratis. 

Sore yang hampir hujan ini mengantarkan ke tempat ini sebagai tempat untuk bersantai. Memang santai sih, tapi terkadang ada suara bising dari pemuda – pemuda yang memacu motornya di jalan dekat waduk ini. Dengan berbekal teh susu dan sebuah novel, saya nikamati tempat wisata gratis yang tidak terlalu keren ini. Tapi lumayanlah buat jalan – jalan atau sekedar menikmati pemandangan. Jangan lupa kalau pergi ke waduk ini untuk memilih waktu sore atau pagi, karena ketika siang waduk ini sangat terik dan jarang ada pohon untuk berteduh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar