Kemarin sore ada kejadian
mengerikan. Kulihat pohon pohon ini ditebang. Mungkin biasa saja bagi sebagian
orang, bahkan ada yang beranggapan bahwa memang lebih baik ditebang. Sedih
rasanya, di Bumi yang semakin panas ini masih sering ditemui hal – hal seperti
ini. Jengkel, saya bertanya kepada beberapa orang di sekitar situ perihal
kenapa pohon ini ditebang. “uda terlalu besar mas, nanti takutnya ngerobohin
rumah sini”, “jadi gelap mas, kalo di tebang gini kan jadi kelihatan
padang(baca:terang)”, “sudah waktunya ditebang mas”. Jawaban seperti itulah
yang rata – rata saya terima.
![]() |
source : http://www.pikiran-rakyat.com/sites/files/public/image/2016/11/akar%20pohon.jpg |
Lalu aku bertanya kepada korban,
yaitu tiga pohon besar yang sudah terpenggal – penggal menjadi beberapa bagian,
“kenapa kalian ditebang? Apa kalian melakukan sesuatu yang salah?”. Kemudian
salah satu pohon itu membentakku dan berkata “kami tak melakukan apapun? Aku
juga tak menyenggol apapun! Aku juga membenamkan akar – akarku dengan benar
dibawah aspal kalian! Aspal kalian itu membuat akar – akarku kesulitan mencari
air. Kalian menghalangi hujan dasar sialan!” aku tertegun terdiam mendengarkan
salah satu penjelasan pohon tersebut sedang dua pohon yang lain hanya menangis.
“mereka bilang takut rumah mereka hancur apabila salah satu dari kami roboh.
Kupikir kalian saja yang bikin rumah terlalu dekat dengan kami. Jauh jauh sana
kalo tak mau tertimpa pohon tumbang!” dia menambahi “nenek moyang kalian dulu
menanam kami disini itu supaya jalanan menjadi teduh dan adem! membuat udara
sejuk! Padahal waktu itu kami masih sangat kecil dan tidak berpengaruh kepada
nenek moyang kalian. Tapi mereka memikirkan kalian! Mereka ingin kalian adem
dan tidak kepanasan! Sekarang kalian malah pake AC yang jelas – jelas bayar
mahal!” lagi aku terdiam mendengar perkataan mereka. “dunia semakin panas kawan kecilku,
kami cuma ingin membantu mengolah udara kalian” kali ini dia memelankan
suaranya. Terimakasih pohon tumbang. Aku pergi meninggalkan mereka dan menaruh
sebuah batu di pangkal batang mereka. Tanda bela sungkawa telah meninggal
kepedulian terhadap lingkungan.
-pohon tumbang-
source : blog lama yang ditulis ulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar